''Bemance’' seni beladiri tradisional dari Bulungan.

0 komentar Selasa, 05 Maret 2013 di 04.14 - Edit entry?

Orang Bulungan memiliki khazanah budaya yang sangat kaya, diantaranya adalah seni budaya masyarakat yang disebut “Bemance” atau Bemancek, semacam seni bela diri atau olah raga asal Bulungan. Bemance’ sendiri justru penulis kenal dari buku yang berjudul “Permainan Tradisional Anak-Anak Kalimantan Timur”, koleksi Perpustakaan Daerah kal-sel saat penulis masih bersetatus mahasiswa di kota Banjarmasin. Sayangnya, karena suatu hal penulis tidak sempat membuat salinannya. Saya akan menulis apa saja yang saya ingat dari buku tersebut.

Bemance’ atau Mance’ dalam kamus yang ditulis oleh Datu Buyung Perkasa, bermakna “Tari Silat”, Bemance sendiri dikategorikan sebagai seni bela diri dan olah raga khas Bulungan. Dimasa lalu Bemance’ sangat digemari oleh anak-anak muda, khususnya lelaki suku Bulungan.

Seni beladiri ini diperkirakan telah lama berkembang di Bulungan, puncaknya pada abad ke-19. Dimasa Ali Kahar yang bergelar Sultan Kaharuddin II (1875-

Meriam tua teronggok lesu di sudut kota

0 komentar di 03.43 - Edit entry?
(Meriam tua yang teronggok lesu di sudut kota)

Saya memang sudah lama sekali mendengar bahwa pernah ada beberapa buah meriam yang diletakan di tanjung selor, beberapa darinya konon menurut hikayat merupakan bagian dari monumen peninggalan belanda yang di letakan dipertigaan dekat pelabuhan kapal saat ini.

Orang Arab dan Hikayat Segelas Kopi di Bulungan.

0 komentar di 03.01 - Edit entry?

\
(ilustrasi sekelompok masyarakat Arab sedang membuat kopi)

“Antum tahu tidak kenapa orang Arab (Hadrami) suka minum kopi? Itu tidak sembarangan, ada sejarahnya,” begitulah kata Habib Husein Al-Aydrus sahabat saya mulai membuka kisah, menurut habib muda ini, kopi pertama kali muncul di Hadramaut ditemukan oleh Syekh Ali bin Umar Asy-Syazili. Itulah awal pertemuan saya dengan sejarah kopi dan hubungannya dengan masyarakat Arab.
Apa yang dikatakan oleh Habib Husein nampaknya memang bukan sekedar isapan jempol belaka, saya memiliki beberapa teman orang Arab di Bulungan yang

Warung Kopi Ria, Secangkir kisah kecil warung kopi di Bulungan

0 komentar di 01.59 - Edit entry?
(Warung Kopi Ria terlihat dari depan)
Beberapa saat yang lalu saya sempat menulis mengenai sejarah kopi di Bulungan, dengan tajuk “Orang Arab dan Hikayat segelas kopi di Bulungan”, sebuah hikayat yang mengisahkan bagimana kopi tumbuh dan berkembang selaras dengan kehidupan dikota pelabuhan kecil seperti Tanjung Selor ini.


Ketertarikan saya menulis mengenai warung kopi di Tanjung selor, tak lain karena sadar atau tidak warung kopi ternyata menjadi bagian dari fenomena